Liburan lebaran tahun ini, keluarga Eny dan mak Kiem dari Semarang main ke Surabaya seperti juga beberapa tahun sebelumnya.
Tujuan utamanya hanya jalan jalan dan makan enak....secara mereka sudah bosen shopping dan malas pergi ke kota kota yang kalau lebaran pasti rame dan macet. Pengalaman mengajarkan, selama liburan Lebaran jangan ke Bali, Jogja, Malang, Puncak atau Bandung...pasti nggak enjoy karena macet dan susah nyari makan..hihih..maklum, keluarga besar kami semua seneng makan, jadi kalau makan nggak bisa nyaman, pasti bete...
Yang bertugas meng-escort mereka kali ini adalah kokoku, Sam dan keluarganya, karena aku harus berlebaran dengan keluarga suami di Probolinggo. Tapi pada hari lebaran ke 2, tanggal 11 September siang kami balik ke Surabaya. Hari itu special karena mak Kiem ultah.
Acara dinner untuk mak Kiem diadakan di rumah makan Kapin daerah Kupang sana, yang deket dengan rumah Sam. Referensinya dari aku...aku bilang pada mereka, di sini ada nasi goreng yang sangat terkenal. Terkenal karena harganya yang luar biasa mahal :D. Mereka setuju.
Nah, mulailah kami pesan.....salah satunya adalah nasi goreng tersebut, yang diberi nama nasi goreng Widodo. Satu porsinya adalah Rp 150,000 - terlalu mahal untuk ukuran nasi goreng kan?
Waktu datang, inilah tampilannya :
Trus apa yang membuat nasi goreng ini special? Konon, di rumah makan Kapin yang asli, yang letaknya di sekitar Tugu Pahlawan, ada pelanggan yang suka sekali makan nasi goreng. Nasi gorengnya Kapin ini, dulu harganya biasa aja, trus karena pelanggan yang bernama pak Widodo ini yang setiap kali pesen minta ditambahin udang, kepiting dan lain lain dalam jumlah banyak, harganya dinaikin. Nah pelanggan yang lain akhirnya ikut ikutan, dan diciptakanlah menu khusus yang bernama nasi goreng Widodo. Denger kabar yang dimaksud dengan pak Widodo ini adalah jendral Widodo, tau bener tau enggak....soale ceritanya cuma dari mulut ke mulut :D
Kalau rasa nasi gorengnya sendiri, menurutku standard Chinese food biasa aja, seperti nasi goreng Hongkong pada umumnya. Berminyak minyak gitu. Oiya, sebenarnya kalau dihitung bener bener, nggak mahal mahal amat sih, karena satu porsi bisa dimakan 5 orang, tentu saja dengan tambahan menu lain. Sayangnya, pecinta nasi goreng Hongkong kecilku malam itu agak demam, cape dan ngantuk, sehingga tidak bernapsu makan...malah rebahan di atas meja resto dan nggak mau maem sama sekali :)
Cinta dan Salsa, sepupunya yang aku ajak ke Surabaya untuk nemani Cinta..keduanya cape dan ngantuk.. :)
Selain nasi goreng Widodo ini, makanan lainnya lumayan enak, terutama burung dara gorengnya yang empuk dan gendut...dan yang penting koh Nan, iparku dan semua yang ikut dinner suka dengan semua menunya :)
Joshua, Jeremy, Michael dan mak Kiem