Latbar Foodmonster bulan July diadakan pada hari Sabtu tanggal 10 di rumah mbak Ceyza. Pesertanya kali ini hanya sedikit, mungkin karena member yang lain sedang sibuk mempersiapkan sekolah putera puterinya. Maklum, hari Seninnya adalah hari pertama anak anak sekolah.
Mentornya khusus datang dari Madiun, Joice yang ilmu bikin rotinya sudah level master... :)
Thema latbar kali ini adalah Taiwanese Bread, roti a la Taiwan yang ternyata proses pembuatannya cukup lama, tapi hasilnya enak banget, empuk dan lezat. Bahannya nggak neko neko, cara membuatnya juga nggak terlalu ribet (kelihatannya..hihihih)
Latbar dimulai sekitar jam 10:15. Jo sudah mempersiapkan biangnya dari rumah (karena biang ini harus dibiarkan selama 90 menit), jadi kami mulai dengan menimbang dan mencampur bahan bahan yang lain.
Gula, telur, susu, garam, bread improver...
tambah terigu dan air es..
tambahkan biangnya....
Satu resep dibagi empat...
Lalu di mixer dengan menggunakan hand mixer. Karena masing masing baskom hanya 1/4 resep, maka hand mixer cukup kuat. Jo membagi tips bagaimana cara memeriksa apakan hook mixer sudah terpasang dengan benar....karena kalau pasangnya keliru, adonan dough bisa mumbul keatas dan masuk ke dalam lubang mixer. Cara memeriksa yang dipakai oleh Jo cukup Debus juga..heheh...aku masih ngeri kalau harus praktek sendiri... :D
Sambil mempersiapkan adonan, para peserta mengajukan pertanyaan pertanyaan yang dijawab dengan lengkap dan sabar oleh bu Guru.
Setelah adonan siap, dipotong dan dibagi masing masing 50 gram.
Dibulatkan.....lalu di proofing
Lalu dibentuk dan diisi sesukanya... Jo malah sempat bikin 1 roti dengan isian gudeg Jogja dan opor, dan ternyata enak loh ! Swear...rasanya pedes pedes manis...kebetulan aku suka gudeg, selain itu gudeg yang dibawa mbak Fabia kemarin juga mantap :)
Terus di oven sampai matang....
Trus....panas panas dioles margarin dan dicicipin :)
Tekstur rotinya lembut, empuk dan rasa rotinya juga enak....hmmm...pokoknya bener bener sesuai dengan proses pembuatannya yang lama... Terutama yang dioven terakhir, karena proses proofingnya sudah selesai dengan sempurna.
Latbar selesai jam 4 lebih. Semua peserta yang datang ataupun yang tidak datang tapi ikut saweran dapat bagian hasil latbar. Kata mbak Lia, setelah menginap malah tambah enak...waaaa....punyaku sampai rumah langsung ludes. Kayaknya musti cepet cepet dipraktekin sendiri nih...soalnya Cinta dan bapaknya suka banget.
Eh...hampir lupa...ini photo potluck yang dibawa para peserta. Waktu dipotret ini potluck ayam pedes dari mbak Rachmah belum dateng :)
Aku tuliskan tips yang aku dapat dari Jo ya :
- Waktu proofing, dough sebaiknya ditutupin plastik lembaran yang sudah dioles dengan minyak goreng, supaya nggak kering dan doughnya nggak nempel diplastiknya. Jangan pakai serbet lembab.
- Kalau pakai butter unsalted, adonan ditambahi garam seperti resep, tapi kalau pakai butter salted atau margarine, pemakaian garam harus dikurangi.
- kalau mau bikin rotinya cepet dibuat, mengaduk biang dengan air panas, kalau air biasa untuk 90 menit kedepan, sedangkan kalau buat rotinya nanti nanti aja, pakai air es (kurleb3 jam).
- trus untuk roti Taiwan ini, nguleninya nggak perlu sampai khalis, cukup 90% khalis saja kalau sampai khalis sekali malah keras
- ragi yang butiran lebih wangi daripada ragi instant.
- kalau sudah di rounding dan di proofing, diamkan 10 menit, trus dibalik untuk membentuk kulit. Nah, kalau mau diisi, bagian luar tetap di luar karena kulitnya sudah terbentuk. Kalau sudah dibentuk dan sudah mekar, nggak boleh dipindah atau dipegang lagi, karena bisa kempes
Terimakasih Jo, sharing ilmunya bener bener bermanfaat....mudah mudahan bisa sering datang ke Surabaya ya....
Terimakasih mbak Ceyza, yang sudah menyediakan tempat latbar dirumahnya yang nyaman bangetttt....dapurnya juga menyenangkan, koleksi buku dan mugnya bikin drolling... :)
Terimakasih mbak Lia, mbak Nana, mbak Desy,mbak Ary, mbak Fabia, mbak Dina, mbak Mae dan mbak Rachmah, walaupun berhalangan hadir tapi potlucknya tetap dikirimkan... :)
Sampai ketemu dua bulan lagi ya....