Sungguh, aku tidak bisa hidup tenang tanpa kecap manis :). Di rumah, minyak goreng boleh habis (karena aku bisa masak dengan margarine), vetsin boleh habis (karena bisa diganti dengan gula pasir), tapi kalau kecap manis habis, aku pasti panik.
Karena untuk masakan sehari hari aku sering pakai si hitam kental ini. Kecap manisnya juga nggak boleh asal kecap, harus pakai Bango. Berdasarkan pengalamanku, kecap manis Bango tidak merubah rasa suatu masakan. Aku pernah memasak bestik lidah dan mengganti kecap Bango dengan kecap L**** pemberian teman, ternyata setelah matang rasanya seperti gosong (sangit). Tapi kecap merk ini enak banget kalau dipakai untuk bumbu sate kambing. Pernah juga masak mie goreng memakai kecap ***, waktu masakan jadi, rasanya juga seperti ada bau apaaaaaaaaaa gitu. Nggak bisa dijelaskan, tapi merubah rasa mienya. Entahlah, mungkin lidahku yang rewel, tapi sejak aku kenal Bango aku selalu pakai kecap ini.
Ini salah satu masakan yang sering aku buat kalau nggak ada waktu masak yang susah susah. Menurutku, makin lama, rasanya makin enak. Bumbunya makin merasuk. Aku sengaja tidak pakai lengkuas dan daun salam, karena kedua bahan ini kalau dimasukkan dalam masakan yang harus dihangatkan lagi menjadi terlalu dominan.
Bahan :
½ kg buncis, potong potong
4 tahu putih, potong kecil goreng setengah matang (bisa juga pakai tahu matang)
5 bawang merah iris tipis
5 bawang putih iris tipis
5 cabe rawit potong kasar
1 cabe merah, potong serong
1 buah tomat potong kasar
+/- 4 sdm Kecap manis (kurangi kalau tidak suka manis)
Seujung sendok teh vetsin
Garam secukupnya
Sedikit air
Cara membuat :
Tumis bawang merah, bawang putih, lengkuas dan daun salam sampai harum
Masukkan buncis, tumis sampai berubah warna
Masukkan tahu, kecap manis, garam, vetsin, cabe dan tomat
Tambahkan sedikit air.
Masak sampai agak kering
Sajikan