Sejujurnya, saya kurang suka makan Lidah Kucing (LK). Karena selama ini kalau beli dan makan, yang dominan adalah rasa vanila, dan saya benci rasa vanila di dalam kue kering :)
Karena itu waktu di Milis NCC heboh soal LK, sedikitpun saya tidak tertarik.
Ceritanya jadi lain waktu hari Jumat sore saya datang ke arisan RT dengan mengajak Cinta. Salah satu camilannya adalah LK yang dibuat kecil kecil dan sudah agak melempem karena toplesnya dibuka terus sejak mulai arisan. Rupanya Cinta suka sekali. Berkali kali dia nyomot LK dan dimakan dengan lahap. Sampai rumah, dia minta dibuatin. Tapi saya masih ragu ragu...pengalaman yang sudah sudah, Cinta kalau di rumah orang makan sesuatu sepertinya doyan banget, begitu dibuatin sendiri, ternyata nggak mau.
Karena ditagih terus, akhirnya Sabtu pagi waktu chat dengan Vivi Liong di YM, saya minta resep LK. Dan tentu saja Vivi punya dan share. Yang membuat saya mantap bikin adalah, tidak adanya unsur vanila di dalam resep Vivi. Dia hanya pakai Milk essence. Minggu pagi saya buat 2 resep, sekalian repotnya kalau ntar nyuci perabot dapur :)
Berikut ini adalah resepnya yang waktu bikin, saya modif sedikit :
Lidah kucing a la Vivi Liong :
Bahan :
125 gr gula halus (saya kurangi menjadi 100 gr)
125 gr margarine / mentega
1 sdt Hamer milk (essence susu) -> saya pakai Aroma pasta susu merk Red Bell. Bisa pakai essence apa saja sesuai selera, vanila, mocca, dll.
50 ml putih telur (kira kira dari 2 butir telur)
100 gr terigu kunci
25 gr maizena
50 gr keju parut, boleh lebih (tambahan dari Hanna)
sejumput garam (tambahan dari Hanna)
1/2 sdt emplex (tambahan dari Hanna)
Cara membuat :
Kocok gula halus, garam dan margarine sampai putih dan mengembang. Kalau pakai emplex, masukkan di sini.
Masukkan putih telur
Kocok lagi sampai naik (+/- 5 menit kalau pakai Bosch kecepatan tinggi)
Masukkan terigu dan maizena yang sudah dicampur dan diayak. Aduk rata dengan speed rendah. Kalau mau pakai keju, masukkan keju parut di sini.
Spuit ke atas Loyang yang telah diolesi margarine dengan spuit berujung bulat polos.
(atau gunakan loyang LK kalau punya)
Panggang dengan api kecil (150 derajat C) selama 15 – 20 menit
Keluarkan dari oven setelah pinggirnya kekuningan. Biarkan di suhu ruangan.
Biarkan dingin, masukkan toples.
Notes :
- Putih telur tidak perlu dikocok secara terpisah, jadi dimasukkan dalam bentuk cair
- Sebaiknya dibuat agak tebal.
- Adonan ini ‘mbleber, jadi spuit sebesar kelingking saja, beri jarak sekitar @ 2cm, waktu dioven dia melebar sendiri.
- Cookies ini cepat gosong karena bentuknya tipis tipis, karena itu pakai timer atau sering sering ngingip ke oven (tapi menurut saya, kalau agak gosong dikiiiiiiiiit malah tambah gurih...hihih)
- Cookies yang baru keluar dari oven masih lembek, biarkan saja, kalau sudah dingin akan mengeras sendiri.
- Waktu saya buat, saya tambahkan ½ sdt EMPLEX (beli di TBK) sehingga jadinya super renyah, tapi emplex bisa dihilangkan
Setelah jadi, ternyata rasanya enak banget, manis dan gurihnya pas apalagi ada krenyes krenyes kejunya.
Berita buruknya....seperti yang sudah saya duga : CINTA TIDAK DOYAN !! Gubrak !! Saya tanya alasannya, katanya karena crispy. Dia mau yang lembek seperti yang di tante Ishak (tempat arisan kemaren). Ampuuuunnn...padahal temen temen milis pada bingung kalau LKnya melempem, ini sudah bener crispy eh, malah dia nggak doyan. Berkali kali saya bilang kalau tante Fatmah (Cinta suka sekali dengan bu Fatmah waktu Beliau tinggal di rumah kami January lalu) saja ngajarin kalau LK harus crispy. Tapi dia keukeuh, nggak mau. Ya sudah, solusinya, saya taruh LK untuk Cinta di toples yang tidak bisa menutup rapat, dengan harapan cepet melempem seperti yang dia harapkan :)
Kalau LK yang begini sih saya doyan...dan nggak nyesel bikin :)