Aku mengenal Joseph waktu kerja di satu satunya hotel berbintang 5 di Surabaya tahun 90-an, Selain Joseph ada Didik yang sampai sekarang, setelah masing masing menempuh jalan karir dan hidup sendiri, masih tetap dekat dan saling berkabar walau tidak terlalu sering.
Dulu, kalau kebetulan sedang 1 shift, kami makan bersama, pulang naik becak bertiga (bahkan jam 12 malam masih niat banget naik becak langganan yang bapak becaknya sudah tuaaaaaaa banget…), sampai sering digodain teman teman yang lain : “kok ya nggak bosen bareng terus, nggak di rumah, nggak di hotel kumpul terus :D”. Tapi kenyataannya memang kami tidak pernah bosan. Ada saja bahan cerita terutama tamu tamu hotel yang 1001 modelnya.
Waktu itu kami senang sekali ke Qemi, diskotek paling OK (saat itu) dan nonton midnight.. Bahkan film yang jelek sekalipun asal mainnya midnight kami tonton…sampai tertidur di dalam bioskop dan baru bangun setelah lampu dinyalakan tanda film usai, sambil tengok sana tengok sini trus tanya satu sama lain : cerita filmnya tadi apa..hahaha.. Kalau pulang kerja sore, nggak pernah langsung pulang tapi jalan dulu ke Tunjungan Plaza yang hanya sekitar 1km dari hotel. Di sana adaaaaaaaaa aja yang kami (terutama aku dan Joseph) beli, barang barang nggak penting…hehe..waktu itu nggak mikir panjang kalau mau beli apa apa, soalnya semua masih single dan seperti lirik lagu 'Yesterday', itulah gaya hidup kami : all our problems seemed so far away...
Didik sebenarnya asli dari Surabaya, beda dengan aku dan Joseph yang pendatang. Tapi waktu kami kontrak rumah bareng, Didik ikutan..heheh…saking senengnya kumpul kali ya. Di rumah kontrakan kami ada 1 orang pembantu dari Madura, namanya Sum. Orangnya polossss tapi suka bandel juga. Pernah suatu saat kami semua sakit perut selama berhari hari. Telusur punya telusur, ternyata Sum nyuci gentong air bakal air minum kami dengan Porstex. Alasannya biar cepat bersih. Tapi mungkin dia kurang bersih membilasnya, jadi air yang kemudian dimasak itu menyebabkan kami sakit. Waktu dimarahin, Sum cuma cengengesan, nggak merasa bersalah sama sekali.
Pada masa masa surampun, kami saling menjadi support satu sama lain. Pendeknya, kami tertawa bersama dan menangispun bersama - menangis dalam arti sesungguhnya - .karena bukan hanya aku yang sering menangis sambil ditungguin mereka…merekapun, cowok cowok itu sering menangis dan aku tungguin..hehe..cowok toh berhak menangis juga kalau sedang sedih toh? How I miss that years...
OK, enough for old time memories. hari ini, soul matenya Joseph ulang tahun. Joseph pesan blueberry cheesecake dan sup merah ke aku. Tapi pesannya cheesecakenya nggak mau besar besar, supnya aja yang dibanyakin biar bisa dimakan beberapa kali. Dari dulu Joseph memang seneng sama sup merah buatanku..
Untuk Blueberry cheesecakenya aku pakai resep yang ada di buku NCC, yang pakai cheese cream 1 kg. Seharusnya 1 resep bisa untuk loyang 24 cm, tapi karena mintanya cuma kecil saja, aku pakai loyang 20cm. Sisa adonan aku masukkan kedalam cup cup aluminium foil. Base crumbnya aku pakai campuran Oreo dan Malkies yang dipadatkan dengan margarine leleh. Ternyata tidak ribet bikinnya.Yang penting waktu au bain marie loyangnya nggak bocor
Setelah matang, cakes aku biarkan di dalam oven dulu dengan kondisi pintu terbuka sekitar 2cm, sampai benar benar dingin. Kalau panas panas dikeluarkan, maka cheese cake akan menyusut. Kemudian, masih dengan loyang bongkar pasangnya, cakes aku masukkan kulkas. Sekitar 4 jam kemudian baru aku buka loyangnya dan mulai menghias.
Waktu loyang spring form dibuka, penampilannya seperti ini :
Nggak menarik sama sekali kan? :D
Nah, untuk menghiasnya aku pakai whipped cream yang dioleskan seputar cake. Trus ditempel dengan almond yang sudah di oven sampai kuning kecoklatan.
Di bagian atas aku beri olesan selai blueberry Paletta dan Ebb blueberry. Ebb blueberry adalah selai blueberry yang masih ada butiran butiran buahnya. Kemudian pinggirnya whipped cream lagi,
Trus di tengah aku beri fresh blueberry yang aku beli di Ranch Market kapan hari. Jadinya…seperti yang terlihat di atas.
Untuk yang couple dan personal cup, aku buat seperti ini. Ntar yang kecil buat mbak Sus, yang oval kecil buat bekal kekantorku dan camilan Pok ntar siang. Yang oval tanggung, simpen dulu buat keluarga Bude Bunda yang akan datang waktu Cinta ultah hari Minggu besok. Semua kebagian deh.
Soal rasa, menurutku Blueberry Cheesecake ini jauuuuuuuuuuh lebih enak daripada JCC, karena rasa kejunya kuat banget (ya iyalah…satu kilo dibandingkan seperempat kilo :)). Apalagi ada gurih gurih dari crumbnya, rasa asam dari blueberry yoghurt yang aku pakai untuk menggantikan sour creamnya, rasa segar dari blueberry jamnya. Dan yang jelas, membuatnya jauh lebih simple, nggak pakai ngocok putih telur segala yang kalau salah kocok hasilnya jadi diluar harapan.
Tentang sup merah, ada sedikit cerita juga nih. Tadi malam pulang kerja aku diajak sama ibu ibu tetangga melayat. Aku bilang, kalau nggak lama aku ikut, tapi kalau lama nggak bisa karena mau bikin pesanan. bu Wardi tanya, bikin apa. Aku bilang cheesecake dan sup merah. Eh, ternyata beliau ikutan pesen.. …ya wis, tadi pagi begitu sup siap, aku kirimkan. Sementara ini cukup buat berempat dulu ya, lain kali lebih banyak deh, Bu…hehe…dan maaf pesanan spaghettinya belum keturutan …sabar ya, pasti dibuatin kok.
Hmmm….cape ngetik nih..heheh….pokoke : Happy birthday, Joseph’s soul mate. Hope both of you will be together forever, be faithful and give the best for each other till death do you apart. Dan….kalo tidur jangan pada malam malam…kecuali kalau kalian jadi bakul kue…hehehe…. Love you, guys !